Sabtu, 10 Januari 2015

Test & Rekomendasi Motor Listrik

Rekomendasi urutan test
Untuk mencapai Program Predictive Maintenance motor listrik tercapai secara effective. AzamLift Brother Company .Co membuat rekomendasi mengenai urutan speksifik test motor.
Pengukuran atau test dapat menentukan diagnosa perbaikan atau repair.

Rekomendasi urutan sbb:
1. Resistance Test
2. Meg-Ohm Test
3. HiPot Test
4. Surge

1.Coil Resistance Test
Tahanan coil di test atau diukur terutama untuk mengetahui kesamaan/Balance atau tidak diantara ke tiga phase nya, perbedaan pengukuran dengan pengukuran sebelum nya dan perbedaan dengan yang tertera di nameplate nya. Jika ditemukan problem, maka motor harus di inspeksi untuk menemukan problem tersebut.

Problem nya mungkin :
• hard shorts atau hubung pendek dengan core
• hard shorts atau hubung pendek antar coil dalam phase
• hard shorts hubung pendek antar coil antar phase
• connection atau sambungan terminal kendor atau berkarat

Lebih jauh jika pengukuran dapat diterima, maka HiPot atau Surge harus dipakai.

2. Meg-Ohm Test
Meg-Ohm test tahanan dilakukan dengan Voltage berdasarkan tegangan kerja motor dan standart pabrikan atau pemakai sebagai panduan. Membandingkan hasil pengukuran dengan standart akan menggambarkan kondisi coil, jika terukur tahanan atau resistansi rendah, maka harus diadakan pemeriksaan lebih teliti, kemungkinan terjadi ground-wall pada insulasi.
Ground-wall, yaitu :
• lapisan isolasi atau enamel kawat terbakar atau rusak
• coil motor mungkin penuh dengan kotoran, debu karbon, air/lembab atau kontaminan
• koneksi pada coil-coil nya mungkin jelek
• isolasi yang digunakan untuk terminal koneksi ke juction box mungkin salah rating nya. (Tidak perlu diadakan test lebih lanjut jika belum ditemukan mengapa meg-ohm rendah dan di perbaiki)

3. HiPOT Test
HiPOT Test dilakukan menggunakan Voltage Test yang pada pokok nya lebih tinggi dari meg-ohm test, tetapi sekali lagi tergantung dari voltage operasi motor dan sesuai dengan standart tertentu atau panduan pabrik pembuat.
Mencari hal yang diluar biasa :
Kebocoran arus tinggi atau bocor tidak tetap /sesekali. Atau loncat naik-turun, rusak atau bocor arus tinggi merupakan indikasi kerusakan ground-wall insulasi.
Periksa lah :liner-slot, wedges, konduktor antara junction box dan coil, dll.

4. Surge Test
Surge test dilakukan untuk setiap phase, juga memilih test voltage berdasarkan voltage operasi motor dan standart pabrik pembuat.

Rekomendasi Test Voltage : HiPOT dan Surge Test
Voltage Test untuk HiPOT : motor, generator, transformator = 2X voltage jaringan/ operasi mesin ditambah 1000 Volt.
Sesuai dengan NEMA MG-1, EEE 95-1977 (untuk voltage lebih tinggi dari 5000volt) dan IEEE 43-1974 test kurang dari voltage kurang dari 5000volt).

Contoh :
•> Motor 460VAC -> test volt=2×460+1000=1920 V
•> Motor 416VAC -> test volt=2×416+1000=9320 V

Untuk winding baru atau rewound motor, test motor kadang ditambah dengan safety-factor 1,2 atau 1,7.
Dengan maksud untuk quality control yang lebih tinggi derajat nya untuk mendapatkan motor dengan kwalitas tinggi.

Contoh :
•> motor 460VAC test volt =2×460+1000V×1,2=2304 V ,atau
•> motor 460VAC test volt =2×460+1000V×1,7=3464V

Catatan :
Meski CRT sudah dikalibrasi tetapi sulit untuk mendapatkan besar voltage yang sama persis dengan permintaan test, jadi ambillah harga pembulatan yang terdekat.

Prinsip Kerja :
Coil resistance test atau test tahanan coil prinsip nya sederhana mudah untuk dilakukan dan dapat langsung mengetahui kondisi konduktor dari winding. Test ini terdiri dari :
•> menginjeksi arus listrik dengan besaran konstan ke winding
•> mengukur Voltage-droop dalam winding,
•> kemudian menghitung resistansi (harus pakai hukum Ohm
Jika terjadi short didalam winding maka, resistansi lebih rendah dari normal. Hasil perhitungan bisa dibandingkan dengan winding yang sama, atau catatan resistansi sebelum nya atau data dari nameplate, sudah berubah  atau masih baik.
Hasil pengukuran resistansi dipengaruhi oleh konduktivitas tembaga dan temperatur ruang maka, agar hasil teliti harus ada koreksi karena temperatur ruang.
Juga untuk mendapatkan akurasi hasil voltage-droop, injeksi arus listrik ke coil sekurang-kurangnya sebesar 10 ampere.

High Voltage Direct Current (DC) of Testing

Jumat, 09 Januari 2015

ROTARY ENCORDER

Di zaman seperti saat ini makin hari makin membutuhkan peralatan yang memudahkan segala kegiatan terutama dalam hal keselamatan, ketelitian dan otomatisasi.

Masih banyak kekurangan dalam pengoperasian alat teknologi pada saat ini yaitu pada tingkat accuration, safety dan juga kemudahan dalam pengaplikasiannya. Oleh karena itu, maka dibutuhkan sensor. Sensor adalah suatu alat yang mempermudah alat kerja user dengan tingkat kesalahan kecil dan mudah untuk di operasikan.

Dalam kesempatan kali ini kita akan mencoba membahas mengenai sensor encorder atau sensor penyandi. Cara kerja dari sensor encorder masih jarang di ketahui olwh kalangan umum atau masyarakat awam, hal ini dikarenakan sistem kerja sensor ini memang sangat rumit dan komplek untuk tingkat pemula ataupun yang sudah berpengalaman sekali pun.

Shaft encorder atau Rotary encorder adalah suatu device electromechanicms yang digunakan untuk mengubah posisi sudut dari roda kedalam kode digital, menjadikannya semacam tranduser. Device ini biasanya dipakai atau digunakan dalam bidang robotika, seperti optomechanical mouse dan trackball, serta digunakan juga pada kendali putaran radar, dan lain-lain.

Sensor encorder digunakan untuk mengubah gerakan linear atau putaran menjadi sinyal digital, dimana sensor putaran memonitor gerakan putar dari suatu alat. Sensor ini biasanya terdiri dari 2 jenis penyandi:

1. Penyandi rotari tambahan yang akan membangkitkan gelombang kotak pada objek yang diputar.
2. Penyandi Absolut mempunyai cara kerja yang sama dengan perkecualian, lebih banyak atau lebih rapat pulsa gelombang kotak yang dihasilkan.

Prinsip Kerja Encorder
Prinsip kerja dari sensor ini adalah saat rangkaian sumber cahaya diberi VCC 5V dan menghasilkan cahaya, cahaya masuk pada photodioda tidak terhalangi maka, akan menghasilkan tengangan 0V. Dimana tegangan menjadi inputan untuk microcontroller.


Gmb. Rangkaian sensor yang menggunakan TR 2222 sebagai Op-amp dan IC 7474 sebagai penyangga

Pada gambar diatas Led inframerah kita gunakan untuk menembakan cahaya, sedangkan disisi kanan Light receiver dapat kita gunakan sensor cahaya seperti Photodioda atau Phototransistor.

Sebagai tambahan:
Salah satu aplikasi rotary encorder sebagai sensor posisi digunakan pada mouse analog (mouse yang menggunakan bola). Bisa anda buka dan anda akan melihat kurang lebih tiga buah rangkaian sensor posisi menggunakan Rotary Encorder.



Gmb. Incremental optical encorder



======semoga bermanfaat======

posted from Bloggeroid

Senin, 05 Januari 2015

Pengertian Motor Listrik



Dalam pembuatan mobil listrik, motor adalah komponen vital berfungsi sebagai mesin penggerak kendaraan listrik yang sedang diselesaikan. Motor adalah sebuah komponen yang terdiri dari kumparan dan magnet, semakin besar magnet nya maka semakin cepat pula kumparan tersebut berputar.

Dengan pengertian lain menyebutkan :
"Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Alat yang berfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik menjadi energi listrik disebut generator atau dinamo"

Tipe atau jenis motor listrik sekarang sangat beragam, namun dari sekian banyak tipe yang ada di pasaran, sejati nya motor listrik hanya memiliki 2 komponen utama, yaitu Stator dan Rotor :
1. Stator adalah bagian motor listrik yang diam atau tidak bergerak.
2. Rotor adalah bagian motor listrik yang bergerak atau berputar.

Sedangkan berdasarkan sumber tegangan, motor listrik dibagi menjadi 2 lagi, yaitu :
1. Motor listrik AC (Alternating Current)
2. Motor listrik DC (Direct Current)

Untuk penjelasan mendalam, bahwasanya dari kedua jenis motor tersebut (AC dan DC) dibagi lagi menjadi beberapa varian dan struktur, lebih jelasnya lihat detail gambar dibawah ini :


Gmb. 1. Klasifikasi Motor Listrik

Mari kita telaah lebih dalam, dan penjelesan singkat dari klasifikasi motor listrik dari diagram diatas :

1. Motor Listrik AC (Alternating Current)
Motor listrik AC adalah sebuah motor yang mengubah arus listrik menjadi energi gerak maupun mekanik daripada rotor yang ada didalam nya. Motor listrik AC tidak terpengaruh kutup positif maupun negatif, dan bersumber daya listrik.
Sedangkan berdasarkan sumber daya nya, motor listrik AC dibedakan menjadi 2, yaitu sumber daya sinkron dan sumber daya induksi.

1. Sumber Daya Sinkron
Motor yang menggunakan sumber daya sinkron, juga bisa disebut sebagai motor serempak. Disebut motor sinkron karena, putaran motor sama dengan putaran fluk magnet, sesuai dengan persamaan :
Fe = nr.P / 12
dimana:
nr = kecepatan putar rotor = kecepatan medan magnet dalam rpm.
Fe = frekuwensi listrik dalam Hz.
P = jumlah kutup (pole).

Note :
Rotor yang ada didalam motor daya sinkron, tidak dapat berputar meskipun sudah dihubungkan dengan sumber tegangan listrik, biasa nya harus menggunakan alat bantu mesin lain, sebagai pemicu torsi awal.

Prinsip Kerja Motor Sinkron

Disini saya akan menjelaskan prinsip kerja motor sinkron secara sederhana dan mudah dimengerti.


Gmb. 2 Motor AC Sinkron

Prinsip kerja motor sinkron ialah, alur listeik yang mengalir dari sumber langsung menuju medan magnet yang ada didalam motor. Pada mesin tipe ini, medan magnet di letakkan pada stator (disebut generator eksternal atau external pole generator), namun seiring peekembangan model tipe ini mulai ditinggalkan karena bisa membuat slip atau kerusakan pada motor dan permasalahan pada pembangkitan daya tinggi.

Pada mesin motor AC sinkron, akhirnya ditemukan cara baru yaitu, medan magnet di letakkan pada rotor (internal pole generator) dan tegangan AC dibangkitkan pada rangkaian Startor. Tegangan yang dihasilkan akan membentuk sinusoidal pada mesin sinkron kutub internal pada tiga kumparan stator yang diset sedemikian rupa dan membentuk sudut 120° derajat.

B. Sumber Daya Induksi
Motor yang menggunakan sumber daya induksi ini paling banyak digunakan dan dikembangkan. Penamaanya berasal dari kenyataan bahwa motor ini bekerja berdasarkan induksi medan magnet stator ke rotor nya, dimana arus motor ini bukan berasal dari sumber tengangan tertentu, tapi merupakan arus yang terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic field) yang dihasilkan oleh arus stator.

Prinsip Kerja Motor AC induksi
Pada dasar nya motor induksi ini bekerja pada medan elektromagnetik dari kumparan stator kepada kumparan rotor. Karena kumparan stator merupakan rangkaian tertutup, maka akan mengalir arus listrik di kumparan stator, dan ini akan menimbulkan gaya Lorentz yang cenderung akan menggerakkan kumparan rotor sesuai arah gaya Lorentz tersebut.

Berdasarkan skema diagram diatas, motor induksi dibagi lagi menjadi 2 yaitu :
B1. 1 fasa (1phase),
Pada dasar nya sama, antara motor 1 fasa dengan motor 2 fasa. Yang tidak simetris karena pada kumparan stator nya dibuat dua kumparan yaitu, (kumparan bantu dan kumparan utama) yang mempunyai perbedaan secara listrik, dimana antara masing-masing kumparan nya tidak mempunyai nilai impedansi yang sama dan umum nya motor bekerja dengan satu kumparan stator (kumparan utama). Secara prinsip, motor 1 fasa ini tidak bekerja berdasarkan gaya Lorentz melainkan bekerja berdasarkan gaya medan maju dan gaya medan mundur. Jika salah satu medan diperbesar, maka rotor akan berputar sesuai dengan arah medan yang diperbesar tersebut. Penjelasan ini dapat mempelajari teori perputaran medan ganda.

B2. 3 Fasa (3 phase)
Sumber 3-fasa ini biasanya digunakan oleh motor induksi 3-fase. Motor induksi 3-fase ini mempunyai kumparan 3-fase yang terpisah antar satu sam lainnya sejarak 1200 listrik yang dialiri oleh arus listrik 3-fase yang berbeda fase 1200 listrik antar fase nya, sehingga keadaan ini akan menghasilkan resultan fluks magnet yang berputar seperti hal nya kutub magnet aktual yang berputar secara mekanik. Bentuk gambaran sederhana hubungan kumparan motor induksi 3-fase dengan dua kutub stator.

2. Motor Listrik DC (direct current)
Adalah motor yang pengeraknya berdasarkan sumber tegangan DC (direct current) seperti battery dan accu. Namun secara prinsip masih sama dengan motor AC.

Sedangkan berdasarkan sumber daya nya, motor listrik DC dibedakan menjadi 2, yaitu sumber daya terpisah (separately exited dan sumber daya sendiri (self exited) ).

A. Sumner daya terpisah (separately exited)
Adalah jenis motor DC yang sumber arus medan di supply dari sumber yang sama dengan kumparan motor listrik, sehingga motor listrik DC ini disebut motor DC sumber daya sendiri (self exited).

Lebih dari itu, sumber daya sendiri (self exited) terbagi lagi menjadi 3 jenis berdasarkan konfigurasi supply medan kepada kumparan motor nya :

1. Motor DC shunt
Pada motor DC shunt gulungan medan (medan shunt) disambungkan secara paralel dengan gulungan motor listrik. Oleh karna itu total arus dalam jalur merupakan penjumlahan arus medan dan arus dinamo.

2. Motor DC seri
Pada motor DC seri, gulungan medan (shunt medan) dihubungakan secara seri dengan gulungan kumparan motor. Oleh karna itu arus medan sama dengan arus dinamo.

3. Motor DC kompon / gabung
Merupakan gabungan antara motor seri dan motor shunt, pada motor kompon gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara paralel dan seri dengan gulungan motor listrik. Sehingga motor kompon memiliki torque penyalaan awal yang bagus dan kecepatan yang stabil .


========semoga bermanfaat=========

Kamis, 01 Januari 2015

ELEVATOR (LIFT)

ELEVATORS /LIFT

Sistem transportasi vertikal didalam bangunan gedung adalah suatu sistem peralatan yang digunakan untuk memindahkan orang atau barang dari lantai bawah ke atas atau sebaliknya.

Jenis elevator dibedakan berdasarkan fungsinya, yaitu :
1. Passanger Elevator (Lift Penumpang).
2. Frieght Elevator (Lift Barang).
3. Dumb Waiters (Lift barang ukuran kecil).

Pada prinsipnya ke-3 jenis lift tersebut sama, hal yang membedakan adalah cara penggunaannya. Untuk lift barang /service selain dengan penggerak motor listrik ada juga yang digerakkan dengan hidrolik (Hydroulic System).

Pada sistem lift yang sangat penting diperhatikan, antara lain sebagai berikut :

1. Kapasitas angkut, dinyatakan dalam Kg atau jumlah orang.
2. Kecepatan gerak, dinyatakan dalam meter/menit.
3. Jumlah lantai yang dilayani, mencakup jumlah stop/opening dari pintu lift.
4. Jarak gerak, sangkar lift pada posisi terendah s/d teratas dinyatakan dalam meter.
5. Over head, jarak aman yang ditentukan dari lantai teratas s/d lantai ruang mesin.
6. Kedalaman pit, sangat ditentukan berdasarkan kecepatan lift.
7. Ukuran bersih Shaft.
8. Jenis pintu (center opening atau side opening).
9. Sistem kerja :
a). Simplex, lift bekerja secara individual dan tidak terpengaruh oleh lift yang lain.
b). Duplex, 2 yang bekerja dalam 1 kontrol ( 1 perintah panggil).
c). Group control, beberapa lift yang bekerja dalam 1 kontrol (1 perintah panggil).
10. Kriterial dalam pemilihan lift :
• 5menit handling capacity = minimal 11% atau lebih.
• Average interval = minimal 40sec atau dibawahnya.
Kriterial tersebut sangat mempengaruhi dalam penetapan kapasitas, kecepatan dan jumlah lift yang akan dipakai dalam satu gedung.

Peralatan Utama dan Fungsi

1. Mesin pengangkat (hoisting machines) :
Berupa motor listrik dengan transmisi menggunakan gear (gearbox) atau non gear (gearless).
2. Rem
• Rem menggunakan sistem arus listrik.
• Sistem kontrol rem saling mengunci (interlock) secara elektris dengan sirkuit kontrol motor listrik, direncanakan dan diatur rem hanya bekerja untuk memegang kabin lift pada saat lift sudah berhenti dan rem tidak digunakan untuk memberhentikan lift.
• Kereta lift berhenti darurat, untuk melepas rem dilakukan secara manual.
3. Katrol (sheave).
•terbuat dari besi cor.
4. Kawat penggantung (ropes)
• ropes untuk kabin lift dan pemberat (counter weight) terbuat dari baja berpilin.
5. Rel penuntun (guide rails)
untuk kabin lift dan pemberat (counterweight) dipasang menggunakan bracket dan terikat kuat pada struktur bangunan.
6. Counterweight
• terbuat dari balok besi tuang yang dipasang tersusun pada rangka baja
• mampu memberi keseimbangan sebesar berat kabin lift kosong ditambah 40% - 45% berat beban maksimum.
7. Sepatu penuntun (guide shoes)
terpasang kuat pada bagian atas dan bawah kabin lift dan counterweight.
8. Penyangga (buffer)
terpasang di pit kabin lift dan counterweight.
9. Kereta lift penumpang
a). Rangka kereta lift
• dibuat dari profil stainless stell yang anti karat.
• pada rangka ini terdapat paling sedikit empat buah sliding type guide shoes, dimana dua buah terletak pada bagian atas kereta dan yang lain pada bagian bawah kereta tepat guide rails.
b). Lantai kereta
• terbuat dari plat baja yang dicat anti karat.
• bagian bawah dilapisi peredam suara (insulating sound).
• ukuran dan kekuatan sesuai kapasitas angkut.
c). Dinding kereta
• terbuat dari plat baja dicat, stainless steel hairline finish atau bahan lain yang dipakai dan dibuat sesuai disain arsitektur.
• bagian luar dilapisi peredam suara.
d). langit-langit kereta
• terbuat dari plat baja yang dicat anti karat
• ketinggian tidak kurang dari 2300mm dimana terdapat pintu darurat yang hanya bisa dibuka dari atas kereta dan dilengkapi safety switch, sehingga lift tidak bisa beroperasi selama pintu tersebut dibuka.
• terdapat penerangan normal dan darurat dengan sumber daya dari batere yang akan menyala pada saat listrik utama padam.
• terdapat exhaust grille dan exhaust fan untuk ventilasi.
• bagian atas dilapisi peredam suara.
e). Pintu kereta
• terbuat dari plat baja dicat (stainless steel type hairline finish).
• terdiri atas dua panel side opening.
• penggerak pintu kereta adalah motor listrik yang dilengkapi dengan alat pengatur kecepatan.
f). Indikator kereta
integrated dengan Car Operating Panel dilengkapi dengan penunjuk arah pergerakan kereta. Indikator posisi kereta dan bel.
g). Car Operation Panel
• terbuat dar SS plate type hairline finish atau sesuai pesanan.
• terdiri dari peralatan sebagai berikut :
- pushbutton setiap lantai.
- pushbutton emergency stop.
- on/off lampu penerangan.
- on/off exhaust fan.
- key-switch indipandent operation.
- lampu atau bel tanda overload.
- pushbutton interphone.
- nameplate pabrik pembuat.
10. Magnet landing device
untuk menghentikan kereta lift pada setiap lantai yang dituju dengan toleransi +/- 5mm dari lantai yang bersangkutan.
11. Landing door
• mempunyai tipe dan dimensi yang sama dengan pintu kereta nya.
• dilengkapi dengan wide jamb atau narrow jamb.
• terbuat dari plat SS dan sesuai disin arsitektur.
12. Door sills dan Toe guards
terletak dibawah pintu, terbuat dari extruded aluminium yang didudukan pada beton yang telah disediakan.

~ ~ ~ ~~ semoga bermanfaat~~~~~

Rabu, 31 Desember 2014

Perhitungan Sabuk V-belt, Bearing, Gearbox Pada Mesin Traksi

Inverter Dan Rumus Menghitung Putaran Motor

Inverter merupakan kebalikan dari rectifier, dimana rectifier berfungsi untuk mengubah listrik AC menjadi listrik DC.

Dalam dunia industri yang menggunakan motor-motor listrik (umum nya menggunakan motor induksi), inverter berfungsi untuk mengatur kecepatan motor tersebut. Kecepatan motor induksi ditentukan oleh frekuensi, tegangan dan jumlah kutub motor, seperti yang dijelaskan dalam rumus menghitung putaran motor atau rpm:

n = 120.f ÷ p

dimana:
n = jumlah putaran dalam satuan rpm
f = frekuensi dalam satuan Hz
p = jumlah kutub

Jumlah kutub motor ditentukan oleh pabrikan saat dibuat, dan frekuensi tegangan telah ditetapkan oleh penyedia jaringan listrik, seperti PLN yang menetapkan frekuensi tegangan sebesar 50Hz, sehingga praktis putaran motor relatif tetap.

Contoh perhitungan:
Diketahui motor dengan daya 1,5Kw dan mempunyai jumlah kutub 4, berapakah jumlah putaran atau rpm motor tersebut?

Penyelesain:
n = 120 × f ÷ p = 120×50÷4=1500rpm

Contoh perhitungan:
Diketahui motor dengan speksifikasi seperti diatas (daya 1,5Kw dan jumlah kutub 4), berapakah rpm motor tersebut bila menggunakan inverter yang diset pada frekuensi 30Hz, 20Hz, dan 10Hz?

Penyelesaian:
Pada frekuensi 30Hz, maka rpm motor nya sebesar:
n= 120.f÷p = 120×30÷4=900rpm.
Padafrekuensi 20Hz, maka rpm motor nya sebesar:
n= 120.f÷p = 120×20÷4=600rpm.
Pada frekuensi 10Hz, maka rpm motor nya sebesar:
n=120.f÷p = 120×10÷4=300rpm.

Beragam istilah inverter, pabrikan inverter seperti LG kerap kali mengistilahkan dengan Variable Frequency Drive (VFD), Yaskawa dengan Varispeed (Variable Speed), juga ada yang menyebut dengan istilah Variable Speed Drive (VSD), atau Variable Voltage Variable Frequency (VVVF) karena selain merubah frekuensi, inverter juga merubah tegangan yang masuk ke motor.

••••• semoga bermanfaat •••••